Untuk mengetahui apakah seseorang telah belajar atau
belum tidak mudah, sebab belajar merupakan masalah yang kompleks sifatnya. Jika
tujuan pembelajaran adalah terjadinya perubahan tingkah laku maka harus ada
yang terjadi pada diri siswa antara sebelum dan sesudah proses belajar
mengajar.
Menurut Sardiman (2006) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa ada beberapa cara yang harus ditempuh, di
antaranya:
a.
Pemberian penguatan
Penguatan adalah segala bentuk respon, apakah bersifat
verbal atau non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa, yang tujuannya untuk memberikan umpan balik bagi
siswa. Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat
meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Secara umum tujuan dari pemberian penguatan adalah: 1)
meningkatkan perhatian siswa, 2) membangkitkan dan memelihara motivasi siswa,
3) memudahkan siswa untuk belajar, dan 4) mengontrol dan memodifikasi tingkah
laku siswa yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah laku yang
produktif.
Prinsip penggunaannya yakni: 1) kehangatan dan
keantusiasan yakni sikap dan gaya guru termasuk suara, mimik muka, gerak badan
akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberi penguatan, 2)
kebermaknaan yakni penguatan hendaknya diberi sesuai dengan tinkah laku dan
penampilan siswa sehinga ia yakin bahwa patut diberi pujian, 3) menghindari
penguatan respon negatif yakni meskipun teguran dan hukuman masih bisa
digunakan, tetapi respon negatif harus dihindari karena akan memtahkan semangat
siswa. Adapun cara menggunakan penguatan antara lain: 1) penguatan kepada diri
pribadi, 2) penguatan kepada kelompok siswa, 3) penguatan dengan cara segera
setelah muncul tingkah laku atau respon siswa yang diharapkan, 4) variasi dalam
penguatan.
b.
Menciptakan kondisi belajar
yang optimal
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk
menciptakan kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses pembelajaran. Keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan
menunjukkan sikap tanggap, memberi perhatian, memberikan petunjuk yang jelas,
memusatkan perhatian kelompok, menegur secara verbal apabila ada penyimpangan,
memberi penguatan. Sedangkan keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian
kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan memodifikasi tingkah laku
siswa, guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok, menemukan
dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
c.
Menggunaan pertanyaan yang baik
Dalam proses pembelajaran,
bertanya memainkan peran penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan
teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap
siswa.
Hasil belajar seseorang sering
tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil belajar adalah perubahan
yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Wingkel
dalam Patta (2006) menggolongkan kemampuan-kemampuan yang menyebabkan perubahan
tersebut menjadi “kemampuan kognitif
yang meliputi pengetahuan dan pemahaman, kemampuan sensorik-motorik yang meliputi keterampilan melakukan rangkaian
gerak badan dalam ururtan tertentu, dan kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi
perilaku dan tindakan”.
Selanjutnya Gagne dalam Patta
(2006) mengemukakan pula bahwa ada lima
kategori hasil belajar kapabilitas (seseorang mampu melakukan hal tertentu)
yakni: “(a) Informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategikognitif,
(d) sikap, dan (e) ketrampilan gerak”. Hasil belajar siswa dapat juga dilihat
dari tiga aspek, yaitu secara kuantitatif, institusional, dan kualitatif.
Bertolak dari definisi dan uraian yang telah
dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah: (a) Tahapan
perubahan seluruh tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif, (b) Tingkat
penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan, (c) Perubahan tingkah laku
yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan
dan keterampilan, (d) Memungkinkan dapat diukur dengan angka-angka, tetapi
mungkin juga hanya dapat diamati melalui perubahan tingkah laku.
0 komentar:
Posting Komentar